Kita banyak mendengar tentang wira usaha yang sukses. Usaha-usaha
sukses seseorang tidak akan bisa tercapai jika tidak memiliki mindset yang
kuat. Mindset yang kuat tidak terlepas dari motto
orang sukses. Motto orang sukses
salah satunya adalah “Jadilah Elang”. Kita sering mendengar banyak sekali kisah
dari elang. Makhluk ciptaan allah swt ini banyak sekali kita mendapatkan cerita
tentang kegagahan elang ini. Dari elang kita banyak belajar mengenai keberanian
untuk mengambil keputusan dan merubah jalan hidup seseorang (termasuk saya).
Elang menjadi simbol perjuangan hidup dan bisnis.
Keberanian hidup kita harus banyak belajar dari elang. Elang
mengalami proses transformasi yang panjang selama 150 hari. Untuk melakukan
transfomasi itu sang elang berusaha terbang ke atas puncak gunung untuk
kemudian membuat sarang di tepi jurang, berhenti disana dan tinggal selama
proses transformasi berlangsung.
Pertama-tama elang harus mematukkan paruhnya pada batu
karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya kemudian berdiam beberapa
lama menunggu tumbuhnya paruh baru.
Kedua, dengan paruh baru yang tumbuh itu sang elang harus
mencabut satu persatu cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh ia akan
mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan
menyakitkan.
Lima bulan kemudian bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh
sang elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru elang
tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi.
Saya belajar dari kegigihan sang elang untuk memilih
“bersakit-sakit dahulu” untuk kemudian
menjalani kehidupan baru yang penuh gairah dan energi.
Saya pernah mendengar cerita bahwa jika kita ingin menjadi
seekor elang (semangat seperti sang elang) yang mampu terbang tinggi, perkasa dan tahan terhadap cuaca maka bergaulah
dengan para elang karena disana kita akan dapat belajar tentang semangat,
kekuatan dan ketangguhan para elang. Jangan hanya beraul dengan bebek atau
ayam.
Saya yakin kita adalah para elang hanya saja itu semua
tergantung pada siapa kita bergaul. Meski kita elang, tetapi kita jangan
bergaul dengan para bebek atau ayam. Maka mindset, semangat dan pemikiran kita
akan sama seperti ayam.
Semoga bermanfaat.
Ada sebuah cerita seperti ini…
Seorang petani sepulangnya dari ladang menuju ke rumahnya ia
menemukan sebuah telur elang. Telur itu kemudian ditempatkan bersama dengan
telur ayam yang di erami oleh induk ayam. Setelah menetas elang itu hidup dan
berprilaku persis seperti anak ayam karena mengira dirinya memang anak ayam.
Suatu hari ia melihat seekor elang terbang dengan gagah
mengarungi angkasa. “Wow, luar biasa siapakah itu?” Katanya penuh kekaguman.
“Itulah elang, raja segala burung!” sahut ayam di sekitarnya. “Kalo saja kita
bisa terbang ya? Luar biasa!” Para ayam menjawab “Ah, jangan mimpi! Dia makhluk
luar angkasa sedangkan kita hanyalah makhluk bumi. Kita hanya ayam!”
Demikianlah elan itu makan dan minum menjalani kehidupan layaknya ayam. Elang
itu pun mati sebagai seekor ayam.
Saya tidak mau menggembok diri saya dengan berbagai label
yang diciptakan lingkungan maupun diri saya sendiri. Jadi, kita ingin menjadi elang? Bergaulah
dengan para elang
“Kerja Ikhlas, Kerja Keras, Kerja Cerdas,
Kerja TUNTAS. Yang terakhir yang jarang diamalkan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar